Jangan Sepelekan Masturbasi

Diposting oleh andi sung , Sabtu, 20 November 2010 Sabtu, November 20, 2010


Bagi kebanyakan laki-laki atau perempuan, melakukan masturbasi adalah sebuah perilaku yang normal. Ini adalah perilaku seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar dari mereka.

Dari sisi kesehatan, melakukan masturbasi secara teratur ternyata bisa mendatangkan manfaat, khususnya bagi para laki-laki. Sebuah riset yang dipublikasikan New Scientist, menyebutkan bahwa laki-laki yang teratur melakukan masturbasi berisiko lebih kecil mengidap penyakit kanker prostat.

Menurut penjelasan para peneliti dari Cancer Council Victoria Melbourne Australia yang menggagas riset ini, seperti dilansir BBC News, senyawa kimia penyebab kanker (zat karsinogen) akan tertimbun dalam prostat jika laki-laki tidak melakukan ejakulasi atau mengeluarkan cairan sperma secara teratur.

Mereka juga menekankan, hubungan seks belum tentu akan memberikan efek perlindungan yang sama, karena ada kemungkinan terjadinya penularan atau infeksi penyakit seksual, yang justru dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Dalam risetnya, peneliti melibatkan sebanyak 1000 laki-laki yang mengidap kanker prostat serta 1250 laki-laki lainnya. Peneliti menemukan mereka yang sering melakukan ejakulasi antara usia 20 hingga 50 tercatat paling rendah kemungkinanya megalami kanker. Dampak atau efek proteksi terbesar menurut peneliti bisa didapat ketika laki-laki berusia 20-an.

Riset itu juga menyebutkan, laki-laki yang melakukan ejakulasi lebih dari lima kali seminggu mendapat penurunan risiko hingga sepertiga kali mengidap kanker prostat di masa usia lanjut. Riset sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa tingginya frekuensi hubungan seks di antara pasangan atau tingginya aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko mengidap kanker prostat hingga 40 persen.

Namun begitu, peneliti Australia yang melakukan riset terbaru ini mengindikasikan bahwa penelitian sebelumnya tidak menganalisa dampak perlindungan dari aktivitas ejakulasi karena terlalu fokus pada hubungan seks yang berkaitan dengan risiko penyakit menular seksual.

Salah seorang peneliti, Graham Giles, mengindikasikan bahwa aktivitas ejakulasi dapat mencegah penimbunan zat karsinogen dalam kelenjar prostat. Prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan untuk semen ketika ejakulasi yang mengaktifkan sperma dan mencegah keduanya bercampur.

Cairan ini mengandung berbaga jenis zat yang mengandug potasium, seng, fruktosa dan asam sitrat dengan konsentrasi tinggi yang dialirkan dari pembuluh darah. Menurut Giles, dengan minimnya ejakulasi akan membuat zat-zat karsinogen ini menumpuk atau tertimbun dalam prostat.

"Ini merupakan hipotesa stagnasi prostatik. Semakin sering anda mengurasnya keluar, semakin sedikit zat karsinogen itu akan tertahan dan merusak sel-sel yang melapisi prostat," terangnya.
Sumber : http://reportase-harian.blogspot.com/2010/08/jangan-spelekan-mastrubasi.html

Film Erotis Membantu Penyembuhan Ejakulasi Dini

Diposting oleh andi sung , Jumat, 19 November 2010 Jumat, November 19, 2010



Ejakulasi dini merupakan salah satu masalah yang sering ditakuti pria. Menghindari ejakulasi dini dapat berguna dalam kehidupan rumah tangga. Salah satu cara dalam mengatasi ejakulasi dini dengan menonton film porno.

Film porno diketahui dapat menyebabkan kecanduan sehingga memberikan dampak buruk pada otak. Namun seorang ahli urologi menganjurkan pria untuk menonton film yang memiliki adegan sensual untuk membantu menyembuhkan ejakulasi dini.

Baru-baru ini, seorang pria yang didiagnosis dengan prostatitis, yang merupakan peradangan pada kelenjar prostat yang menyebabkan rasa sakit saat ejakulasi. Pria tersebut melakukan pengobatan di sebuah rumah sakit di Guizhou, China. Terapi pengobatannya adalah pria tersebut diminta untuk menonton film porno.

Seperti dikutip the star, Menurut dr Lin Fa Chai, pakar urolog dari Singapura, menonton film porno memiliki manfaat untuk menyembuhkan ejakulasi dini. “Rumah sakit mungkin ingin pasien untuk masturbasi sambil menonton film porno, sehingga menyingkirkan sperma tidak sehat,” jelas dr Cai

Dr Cai menambahkan, film porno yand digunakan berbeda dengan film porno yang biasanya. Dalam perawatan ini film yang ditonton merupakan film khusus.

Dr Yang Zhi Jian dari klinik kesehatan laki-laki di Singapura juga menyebutkan hal serupa. Dia mengatakan bahwa menonton film porno bisa membantu pasien belajar keterampilan untuk memperbaiki kehidupan seksual mereka.

Pakar seks dr Wei Siang Yu juga mendukung metode menonton film porno. Menurut dia, metode tersebut dapat merangsang produksi hormon seks pria.

(kik/kik) detik

Ternyata Cinta Tumbuh dari Otak, Bukan dari Hati !

Diposting oleh andi sung , Selasa, 16 November 2010 Selasa, November 16, 2010

Menurut penelitian, ternyata Cinta Tumbuh Dari Otak, Bukan Dari Hati, benarkah itu?


Profesor Stephanie Ortigue seorang peneliti dari Syracuse University, menemukan ada 12 area di otak yang bekerja saat seseorang jatuh cinta.

Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologis, metafora, dan penilaian fisik. Jadi, cinta itu berasal dari hati atau otak? "Pertanyaan yang selalu sulit dijawab. Saya berpendapat, asalnya dari otak," kata Ortigue.

"Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak."

Penelitian lain menunjukkan, peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk saraf yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi.

Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan "cinta pada pandangan pertama". Hal ini dikonfirmasi dengan temuan Ortigue yang menunjukkan bahwa cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.

Ortigue menjelaskan, dengan memahami cara orang jatuh cinta dan putus cinta, para peneliti bisa mengembangkan terapi baru. "Kita bisa mengerti penyakit putus cinta," kata Ortigue.

Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu terhadap anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan di tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah.

Cinta yang bergairah antar-kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik.


www.apakabardunia.com

DAMPAK KERUSAKAN HUTAN TERHADAP TERUMBU KARANG

Diposting oleh andi sung , Kamis, 11 November 2010 Kamis, November 11, 2010


TUGAS PKLH
Artikel Tentang Hutan



Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian dianataranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut.
Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran.  Laju kerusakan hutan hingga periode sekarang tercatat 2,7 juta hektar per tahun (http://www.antara.co.id). Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu  tempat dengan tingkat kerusakan hutan tergolong tinggi.
            Pencurian kayu dan pembabatan hutan tanpa terkendali, tidak hanya menyebabkan kawasan resapan air jadi berkurang, selain hutan menjadi gundul dan rusaknya berbagai ekosistem didaratan yang berkaitan langsung, terumbu karang yang hidupnya didasar lautpun terkena akibatnya. Erosi yang terjadi daratan yang mengakibatkan terbawanya lumpur ke laut melalui aliran sungai merupakan unsur yang mengancam kelestarian terumbu karang.
            Dengan letak indonesia di daerah tropis, mempunyai kawasan hutan dan terumbu karang yang luas. Terumbu Karang tersebar hampir di seluruh di Kepulauan Indonesia, demikian juga halnya dengan kawasan hutan. Semakin berkurangnya kawasan hutan dan jumlah tegakan pohon menyebapkan erosi dari daratan makin banyak yang hayut kelaut melalui aliran sungai. Erosi terjadi karena akibat semakin rendahnya kemampuan tanah untuk menyerap air. Jadi secara tidak langsung erosi yang terjadi didarat dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kelestarian terumbu karang.
 Hutan sebagai salah satu ekosistem, sama halnya dengan terumbu karang selain menerima input materi dan energi dari eksosistim lain juga mengeluarkan output materi energi ke ekosistim lain. Energi yang dihasilkan terumbu karang misalnya, akan dikonsumsi oleh predator-predator dilaut dalam, demikin juga dengan energi yang dihasilkan oleh hutan merupakan daya energi hayati yang telah lama dimanfaatkan manusia sejak ratusan tahun lampau.  
           Kita dapat menelaah keterkaitan unsur-unsur eksosistem yang berlainan  didalam rantai makanan. Apabila salah satu unsur mendapat gangguan, maka dampaknya akan terasa pada bagian lain dalam rantai eksosistem tersebut. Dinegara - negara kecil dan sedang berkembang,misalnya di Indonesia terutama di earah pedasaan dan terpencil, sumberdaya bahan bakar minyak (BBM) masih merupakan barang langka. Oleh karena itu, maka kayu menjadi sumber daya energi yang paling penting dan sangat berperan bagi kehidupan penduduk., selain itu, kayu juga difungsikan sebagai bahan untuk mengawetkan hasil - hasil pertanian.
            Untuk memenuhi kebutuhan akan sumberdaya energi tersebut, tekanan - tekanan dari manusia membuat hutan dieksploitasi secara besar - besaran dan akumulasinya telah melampaui batas ekologi yang dibutuhkan ekosistem hutan untuk memulihkan dirinya. Hilangnya hutan mengakibatkan semakin besar tingkat erosi dan semakin tinggi pula kandungan lumpur dalam air sungai. Lumpur ini secara perlahan akan terbawa oleh aliran air sungai ke laut, dimana dikawasan tersebutlah ekosistem terumbu karang berada.
Lumpur-lumpur tersebut akan menutupi terumbu karang, sehingga terumbu karang tidak lagi mendapat cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Selain tutupan lumpur, limbah - limbah industri dan rumah tanggapun akan terbawa hanyut ke dasar lautan yang menyebapkan terumbu karang tidak bisa berkembang dan mati.
            Dengan naiknya daya lingkungan, tekanan manusia terhadap sumberdaya hutan akan berkurang, dan lahan yang telah dibabat akan ditumbuhi lagi oleh hutan, baik secara alami ataupun usaha reboisasi. Dengan adanya usaha ini berati resiko kerusakan hutan , erosi, banjir dapat di tanggulangi, dengan sendirinya tekananan terhadap terumbu karang di lautan pun dapat diperkecil, walaupun ancaman akibat pemboman dan peracunan ikan masih saja berlangsung.  Kita sebagai anggota masyarakat, harus berpartisipasi aktif pada tingkat apapun juga baik dalam proses pengambilan keputusan yang dibutuhkan guna mencari solusi bagi kerusakan lingkungan yang dari hari ke hari semakin bertambah.

http://www.geocities.com





Sejarah Gunung Merapi sejak 700.000 tahun yang lalu

Diposting oleh andi sung , Rabu, 10 November 2010 Rabu, November 10, 2010

Cerita sejarah Gunung Merapi juga menarik untuk diketahui sebagai pengetahuan bagi kita yang awam volkanologi. Di bawah ini tulisan dari Badan Geologi mengenai sejarah Gunung Merapi yang bulan Oktober 2010 ini sedang bergolak.

SEJARAH GEOLOGI

Hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks. Wirakusumah (1989) membagi Geologi Merapi menjadi 2 kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Penelitian selanjutnya (Berthomier, 1990; Newhall & Bronto, 1995; Newhall et.al, 2000) menemukan unit-unit stratigrafi di Merapi yang semakin detil. Menurut Berthommier,1990 berdasarkan studi stratigrafi, sejarah Merapi dapat dibagi atas 4 bagian :



PRA MERAPI (+ 400.000 tahun lalu)

Disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur ± 700.000 tahun terletak di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali. Batuan gunung Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen. Puncak Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas muka laut dengan jarak datar antara puncak Bibi dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km. Karena umurnya yang sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar sulit ditemukan.
MERAPI TUA (60.000 – 8000 tahun lalu)

Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar.
MERAPI PERTENGAHAN (8000 – 2000 tahun lalu)

Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan “de¬bris-avalanche” ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk Kawah Pasarbubar.


MERAPI BARU (2000 tahun lalu – sekarang)

Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi. Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4, tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu. Letusan besar terakhir dengan sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang lalu. Erupsi eksplosif yang lebih kecil teramati diperkirakan 250 tahun lalu yang menghasilkan Pasarbubar tephra. Skema penampang sejarah geologi Merapi menurut Berthommier, 1990 (gambar kanan).
Peta menunjukkan sebaran endapan awanpanas Merapi 1911-2006. Hanya wilayah timur lereng yang bebas dari arah aliran awan panas dalam kurun waktu tersebut.
Untuk waktu kali ini mungkin saja aman. Tetapi kalau nanti dinding sebelah timur ambrol juga bisa berbahaya. Seperti runtuhnya Geger Boyo tahun 2006 yang menyebabkan luncurannya ke selatan.


SEJARAH ERUPSI

Tipe erupsi Gunung Merapi dapat dikategorikan sebagai tipe Vulkanian lemah. Tipe lain seperti Plinian (contoh erupsi Vesuvius tahun 79) merupakan tipe vulkanian dengan daya letusan yang sangat kuat. Erupsi Merapi tidak begitu eksplosif namun demikian aliran piroklastik hampir selalu terjadi pada setiap erupsinya. Secara visual aktivitas erupsi Merapi terlihat melalui proses yang panjang sejak dimulai dengan pembentukan kubah lava, guguran lava pijar dan awanpanas (pyroclastic flow).

Merapi termasuk gunung api yang sering meletus. Sampai Juni 2006, erupsi yang tercatat sudah mencapai 83 kali kejadian. Secara rata-rata selang waktu erupsi Merapi terjadi antara 2 – 5 tahun (periode pendek), sedangkan selang waktu periode menengah setiap 5 – 7 tahun. Merapi pernah mengalami masa istirahat terpanjang selama >30 tahun, terutama pada masa awal keberadaannya sebagai gunungapi. Memasuki abad 16 kegiatan Merapi mulai tercatat cukup baik. Pada masa ini terlihat bahwa waktu istirahat terpanjang pernah dicapai selama 71 tahun ketika jeda antara tahun 1587 sampai dengan tahun 1658.


Evolusi Gunung Merapi

Sejarah letusan gunung Merapi mulai dicatat (tertulis) sejak tahun 1768. Namun demikian sejarah kronologi letusan yang lebih rinci baru ada pada akhir abad 19. Ada kecenderungan bahwa pada abad 20 letusan lebih sering dibanding pada abad 19. Hal ini dapat terjadi karena pencatatan suatu peristiwa pada abad 20 relatif lebih rinci. Pemantauan gunungapi juga baru mulai aktif dilakukan sejak awal abad 20. Selama abad 19 terjadi sekitar 20 letusan, yang berarti interval letusan Merapi secara rata-rata lima tahun sekali. Letusan tahun 1872 yang dianggap sebagai letusan terakhir dan terbesar pada abad 19 dan 20 telah menghasilkan Kawah Mesjidanlama dengan diameter antara 480-600m. Letusan berlangsung selama lima hari dan digolongkan dalam kelas D. Suara letusan terdengar sampai Kerawang, Madura dan Bawean. Awan panas mengalir melalui hampir semua hulu sungai yang ada di puncak Merapi yaitu Apu, Trising, Senowo, Blongkeng, Batang, Woro, dan Gendol.

Awanpanas dan material produk letusan menghancurkan seluruh desa-desa yang berada di atas elevasi 1000m. Pada saat itu bibir kawah yang terjadi mempunyai elevasi 2814m (;bandingkan dengan saat ini puncak Merapi terletak pada elevasi 2968m). Dari peristiwa-peristiwa letusan yang telah lampau, perubahan morfologi di tubuh Gunung dibentuk oleh lidah lava dan letusan yang relatif lebih besar. Gunung Merapi merupakan gunungapi muda. Beberapa tulisan sebelumnya menyebuntukan bahwa sebelum ada Merapi, telah lebih dahuiu ada yaitu Gunung Bibi (2025m), lereng timurlaut gunung Merapi. Namun demikian tidak diketahui apakah saat itu aktivitas vulkanik berlangsung di gunung Bibi. Dari pengujian yang dilakukan, G. Bibi mempunyai umur sekitar 400.000 tahun artinya umur Merapi lebih muda dari 400.000 tahun. Setelah terbentuknya gunung Merapi, G. Bibi tertimbun sebagian sehingga saat ini hanya kelihatan sebagian puncaknya. Periode berikutnya yaitu pembentukan bukit Turgo dan Plawangan sebagai awal lahirnya gunung Merapi. Pengujian menunjukkan bahwa kedua bukit tersebut berumur sekitar maksimal 60.000 tahun (Berthomrnier, 1990). Kedua bukit mendominasi morfologi lereng selatan gunung Merapi.

Pada elevasi yang lebih tinggi lagi terdapat satuan-satuan lava yaitu bukit Gajahmungkur, Pusunglondon dan Batulawang yang terdapat di lereng bagian atas dari tubuh Merapi. Susunan bukit-bukit tersebut terbentuk paling lama pada, 6700 tahun yang lalu (Berthommier,1990). Data ini menunjukkan bahwa struktur tubuh gunung Merapi bagian atas baru terbentuk dalam orde ribuan tahun yang lalu. Kawah Pasarbubar adalah kawah aktif yang menjadi pusat aktivitas Merapi sebelum terbentuknya puncak.

Diperkirakan bahwa bagian puncak Merapi yang ada di atas Pasarbubar baru terbentuk mulai sekitar 2000 tahun lalu. Dengan demikian jelas bahwa tubuh gunung Merapi semakin lama semakin tinggi dan proses bertambahnya tinggi dengan cepat nampak baru beberapa ribu tahun lalu. Tubuh puncak gunung Merapi sebagai lokasi kawah aktif saat ini merupakan bagian yang paling muda dari gunung Merapi. Bukaan kawah yang terjadi pernah mengambil arah berbeda-beda dengan arah letusan yang bervariasi. Namun demikian sebagian letusan mengarah ke selatan, barat sampai utara. Pada puncak aktif ini kubah lava terbentuk dan kadangkala terhancurkan oleh letusan. Kawah aktif Merapi berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan letusan yang terjadi. Pertumbuhan kubah lava selalu mengisi zona-zona lemah yang dapat berupa celah antara lava lama dan lava sebelumnya dalam kawah aktif Tumbuhnya kubah ini ciapat diawali dengan letusan ataupun juga sesudah letusan. Bila kasus ini yang terjadi, maka pembongkaran kubah lava lama dapat terjadi dengan membentuk kawah baru dan kubah lava baru tumbuh dalam kawah hasil letusan. Selain itu pengisian atau tumbuhnya kubah dapat terjadi pada tubuh kubah lava sebelumnya atau pada perbatasan antara dinding kawah lama dengan lava sebelumnya. Sehingga tidak mengherankan kawahkawah letusan di puncak Merapi bervariasi ukuran maupun lokasinya. Sebaran hasil letusan juga berpengaruh pada perubahan bentuk morfologi, terutama pada bibir kawah dan lereng bagian atas. Pusat longsoran yang terjadi di puncak Merapi, pada tubuh kubah lava biasanya pada bagian bawah yang merupakan akibat dari terdistribusikannya tekanan di bagian bawah karena bagian atas masih cukup kuat karena beban material.

Lain halnya dengan bagian bawah yang akibat dari desakan menimbulkan zona-zona lemah yang kemudian merupakan pusat-pusat guguran. Apabila pengisian celah baik oleh tumbuhnya kubah masih terbatas jumlahnya, maka arah guguran lava masih dapat terkendali dalam celah yang ada di sekitarnya. Namun apabila celah-celah sudah mulai penuh maka akan terjadi penyimpangan-penyimpangan tumbuhnya kubah. Sehingga pertumbuhan kubah lava yang sifat menyamping (misal, periode 1994 – 1998) akan mengakibatkan perubahan arah letusan. Perubahan ini juga dapat terjadi pada jangka waktu relatif pendek dan dari kubah lava yang sama. Pertumbuhan kubah lava ini berkembang dari simetris menjadi asimetris yang berbentuk lidah lava. Apabila pertumbuhan menerus dan kecepatannya tidak sama, maka lidah lava tersebut akan mulai membentuk morfologi bergelombang yang akhirnya menjadi sejajar satu sama lain namun masih dalam satu tubuh. Alur pertumbuhannya pada suatu saat akan mencapai titik kritis dan menyimpang menimbulkan guguran atau longsoran kubah. Kronologi semacam ini teramati pada th 1943 (April sampai Mei 1943).

Penumpukan material baru di daerah puncak akibat dari pertumbuhan kubah terutama terlihat dari perubahan ketinggian maksimum dari puncak Merapi. Beberapa letusan yang dalam sejarah telah mengubah morfologi puncak antara lain letusan periode 18221823 yang menghasilkan kawah berdiameter 600m, periode 1846 – 1848 (200m), periode 1849 (250 – 400m), periode 1865 – 1871 (250m), 1872 – 1873 (480 – 600 m), 1930, 1961.





















































Sumber artikel : Badan Geologi.
                         Dongeng geologi