DAMPAK KERUSAKAN HUTAN TERHADAP TERUMBU KARANG

Diposting oleh andi sung , Kamis, 11 November 2010 Kamis, November 11, 2010


TUGAS PKLH
Artikel Tentang Hutan



Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian dianataranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut.
Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran.  Laju kerusakan hutan hingga periode sekarang tercatat 2,7 juta hektar per tahun (http://www.antara.co.id). Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu  tempat dengan tingkat kerusakan hutan tergolong tinggi.
            Pencurian kayu dan pembabatan hutan tanpa terkendali, tidak hanya menyebabkan kawasan resapan air jadi berkurang, selain hutan menjadi gundul dan rusaknya berbagai ekosistem didaratan yang berkaitan langsung, terumbu karang yang hidupnya didasar lautpun terkena akibatnya. Erosi yang terjadi daratan yang mengakibatkan terbawanya lumpur ke laut melalui aliran sungai merupakan unsur yang mengancam kelestarian terumbu karang.
            Dengan letak indonesia di daerah tropis, mempunyai kawasan hutan dan terumbu karang yang luas. Terumbu Karang tersebar hampir di seluruh di Kepulauan Indonesia, demikian juga halnya dengan kawasan hutan. Semakin berkurangnya kawasan hutan dan jumlah tegakan pohon menyebapkan erosi dari daratan makin banyak yang hayut kelaut melalui aliran sungai. Erosi terjadi karena akibat semakin rendahnya kemampuan tanah untuk menyerap air. Jadi secara tidak langsung erosi yang terjadi didarat dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kelestarian terumbu karang.
 Hutan sebagai salah satu ekosistem, sama halnya dengan terumbu karang selain menerima input materi dan energi dari eksosistim lain juga mengeluarkan output materi energi ke ekosistim lain. Energi yang dihasilkan terumbu karang misalnya, akan dikonsumsi oleh predator-predator dilaut dalam, demikin juga dengan energi yang dihasilkan oleh hutan merupakan daya energi hayati yang telah lama dimanfaatkan manusia sejak ratusan tahun lampau.  
           Kita dapat menelaah keterkaitan unsur-unsur eksosistem yang berlainan  didalam rantai makanan. Apabila salah satu unsur mendapat gangguan, maka dampaknya akan terasa pada bagian lain dalam rantai eksosistem tersebut. Dinegara - negara kecil dan sedang berkembang,misalnya di Indonesia terutama di earah pedasaan dan terpencil, sumberdaya bahan bakar minyak (BBM) masih merupakan barang langka. Oleh karena itu, maka kayu menjadi sumber daya energi yang paling penting dan sangat berperan bagi kehidupan penduduk., selain itu, kayu juga difungsikan sebagai bahan untuk mengawetkan hasil - hasil pertanian.
            Untuk memenuhi kebutuhan akan sumberdaya energi tersebut, tekanan - tekanan dari manusia membuat hutan dieksploitasi secara besar - besaran dan akumulasinya telah melampaui batas ekologi yang dibutuhkan ekosistem hutan untuk memulihkan dirinya. Hilangnya hutan mengakibatkan semakin besar tingkat erosi dan semakin tinggi pula kandungan lumpur dalam air sungai. Lumpur ini secara perlahan akan terbawa oleh aliran air sungai ke laut, dimana dikawasan tersebutlah ekosistem terumbu karang berada.
Lumpur-lumpur tersebut akan menutupi terumbu karang, sehingga terumbu karang tidak lagi mendapat cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Selain tutupan lumpur, limbah - limbah industri dan rumah tanggapun akan terbawa hanyut ke dasar lautan yang menyebapkan terumbu karang tidak bisa berkembang dan mati.
            Dengan naiknya daya lingkungan, tekanan manusia terhadap sumberdaya hutan akan berkurang, dan lahan yang telah dibabat akan ditumbuhi lagi oleh hutan, baik secara alami ataupun usaha reboisasi. Dengan adanya usaha ini berati resiko kerusakan hutan , erosi, banjir dapat di tanggulangi, dengan sendirinya tekananan terhadap terumbu karang di lautan pun dapat diperkecil, walaupun ancaman akibat pemboman dan peracunan ikan masih saja berlangsung.  Kita sebagai anggota masyarakat, harus berpartisipasi aktif pada tingkat apapun juga baik dalam proses pengambilan keputusan yang dibutuhkan guna mencari solusi bagi kerusakan lingkungan yang dari hari ke hari semakin bertambah.

http://www.geocities.com





0 Response to "DAMPAK KERUSAKAN HUTAN TERHADAP TERUMBU KARANG"

Posting Komentar